Sabtu, 12 Mei 2012

Dari Pantai Masa Kecil

My Nephew

.....

mengalir lewat uraian sabda malam pesan air mata yang kau telusuri dalam suara hujan juga dalam pencarian hikmah pemandu jejak pekat setelah usai kau pun diam dengan mata tertutup sudah selesai ucapmu, namun di telinga kami berdengung lelah oleh bualan penyampai pesan malam pun jadi hukuman bukan lagi hening tuk jelajahi damai.. aku ingin menemuimu dalam untaian lain dari arti pencarianmu sebab padaku bukan lagi mereka yang sering menemuimu juga bukan kata yang melelahkan fikiran.. yah.. setelah usai sama-sama kita berucap sudah selesai... H.T (sebelum kisi-kisi malam terselip retak mimpi)

Menghempas sepi pada riak gelombang sembari berseru pada laut, bahwa nun jauh di sana dari tempatku berlutut sejarah cinta di tulis sang penyair pada dinding karang, di sana beribu lapis ombak mengoyak ketegarannya.. H.T (kali ini usai hujan bersitkan rindu)

Rindu Bertandang Sepiku

Beritahu saja tentang bentuk rasa yg kau temui dalam hening aku akan lebih mengerti bagaimana pencarianku dalam olahan sukma sang penyerta rindu.. tentang diam yg sering kita kisahkan pada bayu juga senja atau pula embun akan kumaknai lagi dalam rentetan rindu di beranda kuil sakramen kata... H.T (lewat kehadiran dalam sekilas pandang pada gerak daun-daun)